Kasus Penganiyaan Aktivis HMI Dan PMII Cabang Sumenep  Selesai Melalui Restorative Justice

    Kasus Penganiyaan Aktivis HMI Dan PMII Cabang Sumenep  Selesai Melalui Restorative Justice

    SUMENEP – Konflik antara Kader PMII dan HMI Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya berujung damai dan diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan, upaya dari pihak HMI yang menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus dugaan penyerangan Komisariat kepada Polisi pun, kini sudah dicabut.

    Perdamaian antara Organisasi HMI dan PMII tersebut berlangsung di Rumah Restorative Juctice, Kampus Universitas Wiraraja (Unija) tepatnya di Jalan Raya Pamekasan - Sumenep No.KM. 05, Panitian Utara, Desa Patean, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (6/2/2023).

    Dalam giat Restorative Juctice tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko, S.H, S.I.K, M.H, didampingi Kepala Kejaksaan Negeri Sumenep Trimo, S.H., M.H, dan yang hadir pada giat tersebut ialah, Advokat Equality Law Firm Angga Kurniawan, SH, MH, Tri Sutrisno Effendi, SE, SH, Ketua Pengurus IKA-PMII Cabang Sumenep, Pengurus KAHMI Cabang Sumenep, beberapa Kader HMII dan Kader PMII, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,  Rektor Universitas Wiraraja, Kasat Reskrim Polres Sumenep, berserta para tamu undangan.

    Saat dikonfirmasi, Angga Kurniawan, S.H, M.H, selaku Advokat Equality Law Firm yang sekaligus Kuasa Hukum dari Kader HMI mengatakan, bahwa perselisihan antara pihaknya dengan PMII Cabang Sumenep tersebut sudah dianggap selesai. Sebab, kedua kubu telah melakukan pertemuan dan sepakat untuk islah.

    “Langkah islah ini ditempuh dikarenakan konflik ini tidak perlu dibesar-besarkan, sebab, kasus ini terjadi karena adanya kesalahpahaman dan miskomunikasi diantara dua organisasi ini, ” ungkapnya.

    Lanjut Angga sapaan akrabnya, “Kami sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan pihak PMII untuk membahas kasus tersebut. Hasilnya, telah disepakati bahwa kasus ini dianggap sudah selesai, yang kemudian kedua belah pihak sepakat untuk islah dan saling memaafkan. Karena saya kira ini hanya kesalahfahaman dan miskomunikasi saja, jadi tidak perlu di-blow up, ” jelasnya.

    Sementara, Kesepakatan damai antara PMII dan HMI Cabang Sumenep itu juga dibenarkan oleh Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko., S.H, S.I.K, M.H, dan pihaknya pun akan selalu mendukung langkah yang ditempuh para mahasiswa tersebut. Karena, menurutnya damai adalah penyelesaian yang terbaik ketimbang menempuh jalur Hukum.

    “Ini kan masalah internal mahasiswa, jadi memang seharusnya lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan dahulu. Dan saya sangat setuju langkah islah yang dilakukan oleh kedua belah pihak antara PMII dan HMI Cabang Sumenep ini, ” terangnya.

    Akpol Lulusan Tahun 2003 tersebut berharap, kepada rekan-rekan Mahasiswa maupun yang hadir pada giat kali ini, diharapkan agar dapat bersama – sama untuk menjaga kondusifitas Kamtibmas supaya Kabupaten Sumenep tetap aman, tentram dan kondusif.

    “Tetap jaga persatuan dan kesatuan Bangsa sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, demi keutuhan NKRI dan tetap dukung TNI-Polri dalam mewujudkan situasi Kamtibmas di Kabupaten Sumenep supaya aman, tentram dan kondusif, ” harapnya.

    Ditempat yang sama, Winanto selaku Ketua IKA-PMII juga mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat mengapresiasi atas kinerja Kapolres Sumenep dan Pak Kajari, sebab terciptanya perdamaian antara HMI dan PMII berkat adanya Bapak Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko, bersama Kajari Sumenep Bapak Trimo yang sudah bekerja keras sebagai Inisiator pada perselisihan waktu itu.

    “Polri tidak hanya sebagai pelindung, pengayom, pelayan, serta penegakkan hukum, dan pemelihara Kamtibmas saja, namun Polri juga sebagai penolong untuk masyarakat, ” tuturnya.

    “Dan Hal itu betul-betul kami rasakan. Dimana, hasil kerja keras dari Kapolres Sumenep beserta jajarannya, sudah banyak dirasakan begitu nyaman oleh masyarakat, baik dari segi Pelayanan, pengungkapan kasus tindak kejahatan maupun Harkamtibmas, ” tambahnya.

    “Semoga kedepannya, Polri khususnya Polres Sumenep akan semakin baik lagi, semakin dekat dengan masyarakat dan semakin dicintai oleh masyarakatnya, ” tutupnya.

    Diakhir acara, Pengurus beserta Kader dari HMI dan PMII melakukan penandatanganan nota kesepakatan dan perdamaian yang disaksikan langsung oleh Kapolres, Kajari, serta para tamu undangan.

    Untuk diketahui, seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa pada hari Rabu, 14 September 2022, komisariat HMI Paramadina Cabang Sumenep, bertempat di Desa Gunggung, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, diserbu oleh anggota Kader PMII Cabang Sumenep yang diduga dilatarbelakangi masalah suara knalpot bising dari salahsatu sepeda motor milik Kader HMI. (*) 

    sumenep
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Polres Sumenep Gelar Latihan Pra Operasi...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Sumenep Tanamkan Cinta Tanah Air...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Hendri Kampai: Saatnya Nikel Bicara! Mimpi Indonesia Menjadi Raja Komponen Kendaraan Listrik
    Jadikan 'Maung' Kendaraan Dinas Nasional, Presiden Prabowo Tunjukkan Konsistensi Cinta Produk Dalam Negeri
    Hendri Kampai: Kampung Tematik Produktif, Langkah Menuju Kemandirian Ekonomi Nasional
    Hendri Kampai: Ojek Online Milik Negara, Bayar Aplikasi Pakai Pajak Penghasilan!

    Ikuti Kami